Cara sharing
printer
1. klik start
2.
pilih "run"
3.
ketik "cmd"
4.
maka akan muncul gambar
5.
ketik ip adress kmputer milik teman anda misal pada gambar di atas dan klik
enter
maka akan muncul gambar
6.
kemudian klik start pilih "kontrol panel"
7.
kemudian pilih "printers and other hardware"
8.
kemudian pilih "printers and faxes"
9.
pilih "add printers"
10.maka akan muncul "add printer wizard"
11.klik
"next"
12.maka akan muncul pilihan "local or network ptinter"
pilih "a
network printer,or printer attached to another computer"
13.klik
"next"
14.maka akan muncul "specify a printer"
pilih "browse for a
printer"
15.setelah
itu muncul "browse for printer"
pilih salah satu printer yang ada misal pada
gambar
16.klik
"next" maka muncul
17.setelah
itu muncul pilihan "default printer"
pilih "yes"
18.setelah
itu muncul "completing add the printer wizard"
klik "finish"
from EXOPlanet.
Cari Yang Kamu Mau :)
Selasa, 12 Maret 2013
Sabtu, 09 Februari 2013
Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses
mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing
accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah
menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh
kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah
sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa
melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi
mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen
untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan
membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca
pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi
harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau
jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan
dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Pihak
Yang Menggunakan dan Membutuhkan Informasi / Laporan Akuntansi – Belajar Ilmu
Akutansi / Accounting
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang
berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling
membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan
yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan
perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang
baru atau tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik
perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar / mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Macam
dan Jenis Perkiraan atau Akun dalam Akuntansi : Harta / Aset / Aktiva,
Kewajiban / Hutang / Pasiva dan Modal – Akutansi
A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang
memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta
yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat
di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar /
Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas, emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi
/ Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible
Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph, franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap /
Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva /
Liabilities
Hutang adalah kewajiban perusahaan
pada pihak ketiga untuk melakukan sesuatu yang pada umumnya dalah pembayaran
uang, penyerahan barang maupun jasa pada waktu-waktu tertentu. iklan internet
murah efektif berkualitas indonesia
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar
/ Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak, pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term
Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun, hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan
dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada
pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta
atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau shu, dan lain sebagainya.
Tambahan :
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal
Proses
Akuntansi Dasar – Klarifikasi, Pencatatan, Merangkum, Interpretasi Dan
Pelaporan – Pengetahuan Dasar Akutansi
Akutansi memiliki proses yang
terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan
dan dilakukan oleh akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana
dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam
jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi
yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan
lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang
jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis
kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian
data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke
dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya.
sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti
kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain
sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal
akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan
kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke
dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke
dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut
akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan
Melaporkan
Setelah kedua proses di atas
dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan
dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang
berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan
tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik
dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat
mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan
tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi
manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi
mencapai kondisi yang diinginkan.
Memahami
Persamaan Akuntansi (Contoh Kasus Sederhana Sehari-Hari)
Dalam belajar akuntansi sangat
penting untuk mengetahui persamaan akuntansi, persamaan akuntansi ini sangat
berguna dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk mempelajari persamaan
akuntansi ini cobalah anda lihat Belajar Akuntansi Debet dan Kredit pada Blog
http://kalmet.blogspot.com
Dengan menggunakan transaksi
sehari-hari dan sederhana sebagaimana yang diuraikan dalam Belajar Akuntansi
Debet dan Kredit, maka kita dapat mempelajari bagaimana caranya mencatat
transaksi pada sisi debet dan sisi kredit. Berdasarkan yang telah dipelajari
dalam catatan Belajar Akuntansi Debet dan Kredit maka dapat kita bentuk
persamaan akuntansinya dengan cara sebagai berikut :
1. Lihatlah posisi positif pada
masing-masing unsur akuntansi sebagaimana yang telah dibahas dalam Belajar
Akuntansi Debet dan Kredit, yaitu:
- Aset bertambah berada pada posisi
debet
- Kewajiban bertambah berada pada posisi kredit
- Ekuitas/Modal bertambah berada pada posisi kredit
- Pendapatan bertambah berada pada posisi kredit
- Biaya/Beban bertambah berada pada posisi debet
- Kewajiban bertambah berada pada posisi kredit
- Ekuitas/Modal bertambah berada pada posisi kredit
- Pendapatan bertambah berada pada posisi kredit
- Biaya/Beban bertambah berada pada posisi debet
2. Dengan melihat tanda positifnya
maka dapat kita bentuk persamaan akuntansinya, yaitu unsur akuntansi sisi debet
sama dengan unsur akuntansi sisi kredit, dengan persamaan sebagai berikut:
ASET + BIAYA = KEWAJIBAN + MODAL +
PENDAPATAN
3. Dalam akuntansi; Aset, Kewajiban
dan Modal merupakan komponen Neraca, sedangkan Pendapatan dan Biaya merupakan
kelompok Laba (Rugi), atas hal tersebut, maka persamaan akuntansi dapat
disederhanakan menjadi
- Kelompok Neraca, dengan persamaan
akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Dalam persamaan ini dapat disimpulkan
bahwa aset yang kita miliki didapat dari pinjaman dan atau dari modal
- Kelompok Laba (Rugi) dengan
persamaan akuntansi sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Dalam persamaan ini dapat
disimpulkan bahwa apabila Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka selisihnya
diakui sebagai Laba, jika Pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan Biaya,
maka selisihnya akan diakui sebagai Rugi
4. Hubungan Neraca dengan Laba
(Rugi)
Laporan laba (rugi) merupakan
transaksi yang dilakukan untuk satu periode tertentu dan hasil dari laba (rugi)
akan mempengaruhi modal yang dimiliki.
Hal ini berarti jika kita mengalami
laba maka modal yang kita miliki akan bertambah sebesar laba yang diperoleh,
sedangkan jika mengalami kerugian maka secara otomatis modal yang kita miliki
akan berkurang sebesar kerugian. Dengan demikian persamaan akuntansi untuk
modal adalah sebagai berikut
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Kesimpulan:
Persamaan akuntansi Laba (Rugi)
adalah sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Persamaan akuntansi untuk Modal
adalah sebagai berikut:
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Persamaan akuntansi untuk Neraca
adalah sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Belajar
Akuntansi Debet dan Kredit (Memahami Konsep Dengan Ilustrasi)
Seringkali kita belajar akuntansi
dimulai dari Debet dan Kredit tanpa tahu transaksi apa yang akan di debet dan
di kredit, Untuk memahami konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari
ilustrasi transaksi sehari-hari pada diri sendiri.
Untuk memahami konsep debet dan
kredit, yang harus kita lakukan adalah :
1. Pertama-tama kita harus
mengetahui bahwa transaksi dari akuntansi hanya melibatkan 5 (lima) unsur
transaksi, yaitu Aset (harta), Kewajiban (utang), Ekuitas/Modal (capital),
Pendapatan dan Biaya/Beban.
Dalam memahami pengertian atau
definisi atas kelima unsur transaksi tersebut, cobalah dengan menggunakan
pengertian sendiri jika definisi atau pendapat yang dikemukakan dari para ahli
dalam teori akuntansi cukup membingungkan. Untuk definisi kelima unsur tersebut,
saya coba mendefiniskan secara sederhana definisi dari kelima unsur akuntansi
sebagai berikut:
Aset adalah semua kekayaan yang kita
miliki, baik yang ada pada diri sendiri maupun tagihan pada pihak lain, aset
yang kita miliki dapat berasal dari usaha sendiri ataupun pinjaman dari pihak
lain tidak termasuk aset dari sewa
Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai akibat pinjaman yang kita terima
Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk memulai usaha atau dalam rangka menambah usaha.
Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang
Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan sehubungan dengan jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan usaha yang kita lakukan
Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai akibat pinjaman yang kita terima
Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk memulai usaha atau dalam rangka menambah usaha.
Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang
Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan sehubungan dengan jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan usaha yang kita lakukan
2. Tanamkan dalam diri kita bahwa
dalam akuntansi, setiap transaksi debet harus diikuti oleh transaksi kredit
sebagai lawannya
3. Dengan transaksi yang sederhana
buatlah konsep debet dan kredit yang terkait dengan 5 (lima) unsur akuntansi,
dengan cara sebagai berikut:
a. Contoh 1: Misalnya terdapat
penerimaan uang gaji bulan Januari 2010 sebesar Rp 5.000.000,-
Atas transaksi tersebut, cobalah
kita pikirkan apa yang kita terima? dan kenapa kita terima?
Yang kita terima adalah uang (kas)
sebesar Rp 5.000.000,-
Kemudian tentukanlah uang termasuk
bagian dari apa diantara kelima unsur akuntansi diatas
Dengan menggunakan definisi dari
kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa uang adalah bagian
dari Aset atau Harta.
Setelah itu kita harus mengetahui
kenapa kita menerima uang?
Jawabannya adalah: Kita menerima
uang, karena kita telah memberikan jasa sehingga kita memperoleh penghasilan,
Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat
simpulkan bahwa penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur
pendapatan.
Dalam contoh transaksi diatas, kita
bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa uang, disisi lain
“Pendapatan” juga bertambah karena ada jasa yang kita berikan.
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Pendapatan, dari kedua
unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Dalam catatan ini saya akan
menentukan untuk debet adalah ASET, dengan demikian yang dicatat sebagai kredit
adalah PENDAPATAN
Atas transaksi tersebut kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan pendapatan bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Aset bertambah dan pendapatan bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang apabila ingin mempelajari konsep debet dan kredit dalam akuntansi,
cobalah tanamkan dalam diri kita bahwa apabila Aset Bertambah maka akan dicatat
disebelah debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit. Untuk
pendapatan; apabila Pendapatan Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan
apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
b. Contoh 2: Misalnya kita ingin
membeli kendaraan senilai Rp 100.000.000,-, secara kredit.
Dari transaksi tersebut dapat kita
bayangkan apa yang kita terima? dan dengan cara apa kita terima?
Yang kita terima adalah kendaraan,
dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa
kendaraan merupakan bagian dari Aset
Untuk memiliki kendaraan tersebut
kita membeli secara kredit, ini artinya bahwa kita mempunyai utang yang harus
dibayar. Utang dalam kelima unsur akuntansi diatas masuk dalam kelompok
Kewajiban
Dalam contoh transaksi ini, kita
bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa kendaraan, disisi lain
“Kewajiban” juga bertambah karena ada utang yang harus dibayar sebagai akibat
kredit kendaraan.
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Kewajiban, dari kedua
unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh
1 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan
demikian kita harus menyepakati bahwa KEWAJIBAN apabila bertambah harus di
catat disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan Kewajiban bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Kewajiban bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Aset bertambah dan Kewajiban bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Kewajiban bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang kita sudah mengetahuai apabila Kewajiban Bertambah akan dicatat
disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
c. Contoh 3; misalnya, kita akan
membuka usaha dalam bidang rental komputer, modal yang kita punya hanya berupa
satu unit komputer seharga Rp 10.000.000,-
Dari transaksi tersebut dapat kita
bayangkan apa yang kita punya untuk membuka usaha rental komputer?
Disini dapat kita jelaskan bahwa
yang kita punya untuk menjalankan usaha rental komputer adalah sebuah komputer
dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa
komputer merupakan bagian dari Aset
Seperti sudah dinyatakan diatas
bahwa komputer yang dipakai untuk usaha tersebut adalah milik seseorang yang
membuka usaha, dengan kata lain komputer tersebut berupa modal
Dalam contoh transaksi ini, kita
bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa komputer, disisi lain
“Modal” juga bertambah karena ada tambahan modal dari pemilik berupa komputer.
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Modal, dari kedua unsur
tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh
1 dan contoh 2 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah
DEBET, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa MODAL apabila bertambah
harus di catat disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan Modal bertambah
o Apabila Aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Modal bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Aset bertambah dan Modal bertambah
o Apabila Aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Modal bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang kita sudah mengetahuai apabila Modal Bertambah akan dicatat disebelah
kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
d. Contoh 4; misalnya, untuk
berangkat kerja kita membutuhkan ongkos untuk angkutan umum, katakanlah sebesar
Rp 5.000,- perhari
Dari transaksi ini kita dapat
simpulkan bahwa untuk berangkat kerja kita harus mengeluarkan uang untuk ongkos
angkutan umum sebesar Rp 5.000,- hal ini berarti apabila kita menggunakan jasa
angkutan umum maka ada tambahan beban/biaya yang harus dikeluarkan
Sehubungan ada beban/biaya yang
harus kita keluarkan untuk jasa angkutan umum, maka terdapat kas/uang yang
harus dikeluarkan sebesar Rp 5.000,-
Dari transaksi ini dapat kita
nyatakan bahwa Beban/Biaya akan bertambah sebesar Rp 5.000,- sebagai akibat
penggunaan jasa angkutan umum, disisi lain kas/uang akan berkurang sebesar Rp
5.000,- yang digunakan untuk pembayaran jasa angkutan umum
Beban/Biaya jasa angkutan umum masuk
kedalam kelompok Beban/Biaya, sedangkan kas/uang masuk kedalam kelompok Aset
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Beban/Biaya, dari kedua
unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah diketahui pada contoh
1, contoh 2 dan contoh 3 diatas, bahwa apabila ASET berkurang akan dicatat di
sebelah KREDIT, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa BEBAN/BIAYA
apabila bertambah harus di catat disebelah DEBET
Atas transaksi ini kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah
o Apabila Aset berkurang maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah
o Apabila Aset berkurang maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang kita sudah mengetahuai apabila Beban/Biaya Bertambah akan dicatat
disebelah DEBET dan apabila berkurang akan dicatat disebelah KREDIT.
Dari ke empat contoh transaksi
akuntansi diatas dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai berikut:
- ASET apabila bertambah akan
dicatat disebelah Debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit
- PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- MODAL apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dasn apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit
- PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- MODAL apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet
- BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dasn apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit
Sumber : Ilmu Akuntansi by darmiansa
Jaringan Komputer
Jaringan komputer
Jaringan
komputer (jaringan)
adalah sebuah sistem
yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber
daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses
informasi(peramban web).[1]
Tujuan dari jaringan komputer adalah[1]
agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat
meminta dan memberikan layanan (service).[1]
Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server).[1]
Desain ini disebut dengan sistem client-server,
dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi
jaringan komputer.[1]
Dua buah
komputer yang masing-masing memiliki sebuah kartu jaringan, kemudian
dihubungkan melalui kabel
maupun nirkabel
sebagai medium transmisi data, dan terdapat perangkat lunak sistem operasi jaringan
akan membentuk sebuah jaringan komputer yang sederhana.[2]:
Apabila ingin membuat jaringan komputer yang lebih luas lagi jangkauannya, maka
diperlukan peralatan tambahan seperti Hub, Bridge, Switch,
Router, Gateway
sebagai peralatan interkoneksinya.[2]
Sejarah
ini model Distributed
Processing
Sejarah
jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun 1940-an di Amerika yang
digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium
Bell dan group riset Universitas Harvard yang dipimpin profesor Howard
Aiken.[3]
Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat
komputer yang harus dipakai bersama.[3]
Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah
proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa
dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.[3]
Kemudian
ditahun 1950-an
ketika jenis komputer mulai berkembang sampai terciptanya super komputer, maka sebuah
komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk
itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan
nama TSS (Time Sharing System).[4]
Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer
diaplikasikan.[4]
Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau
perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer.[4]
Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya
berkembang sendiri-sendiri.[4]
Departemen
Pertahanan Amerika, U.S.
Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) memutuskan untuk
mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga
membentuk jaringan organik pada tahun 1969.[5]
Program riset ini dikenal dengan nama ARPANET.[5]
Pada tahun 1970,
sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga
mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan.[5]
Dan pada tahun 1970
itu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer
besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses
distribusi (Distributed Processing).[3]
Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan
besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung
secara seri disetiap host komputer.[3]
Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi,
karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer
wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.[3]
Ini adalah
Model Time Sharing System (TSS)
Pada tahun 1972, Roy Tomlinson berhasil
menyempurnakan program surat elektonik (email) yang dibuatnya setahun
yang lalu untuk ARPANET.[5]
Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi
populer.[5]
Pada tahun yang sama yaitu tahun 1972, ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting
yang menunjukan “at” atau “pada”.[5]
Tahun 1973, jaringan
komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar Amerika
Serikat.[5]
Komputer University College
di London
merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota
jaringan Arpanet.[5]
Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Vinton Cerf dan Bob Kahn mempresentasikan sebuah
gagasan yang lebih besar, yang menjadi cikal bakal pemikiran International
Network (Internet).[5]
Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di Universitas Sussex.[5]
Hari bersejarah berikutnya adalah tanggal 26 Maret 1976, ketika Ratu
Inggris berhasil mengirimkan surat elektronik dari Royal
Signals and Radar Establishment di Malvern.[5]
Setahun kemudian, sudah lebih dari 100 komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan
atau network.[5]
Peta logika
dari ARPANET
Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin, menciptakan
newsgroups pertama yang
diberi nama USENET (User Network) pada
tahun 1979.[6]
Tahun 1981, France
Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan telepon televisi pertama,
di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.[6]
Seiring dengan
bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi
yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan.[6]
Untuk itu, pada tahun 1982
dibentuk sebuah Transmission Control Protocol
(TCP) atau lebih dikenal dengan sebutan Internet
Protocol (IP) yang kita kenal hingga saat ini.[6]
Sementara itu, di Eropa
muncul sebuah jaringan serupa yang dikenal dengan Europe Network (EUNET)
yang meliputi wilayah Belanda, Inggris, Denmark, dan Swedia.[6]
Jaringan EUNET ini menyediakan jasa surat
elektronik dan newsgroup USENET.[6]
Untuk
menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun 1984 diperkenalkan Sistem Penamaan Domain atau domain name system,
yang kini kita kenal dengan DNS.[5]
Komputer yang tersambung dengan jaringan yang ada sudah melebihi 1000 komputer lebih.[5]
Pada 1987, jumlah
komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi 10000 lebih.[5]
Jaringan
komputer terus berkembang pada tahun 1988, Jarkko Oikarinen seorang
berkebangsaan Finlandia
menemukan sekaligus memperkenalkan Internet Relay Chat atau lebih dikenal
dengan IRC yang
memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara
langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ).[6]
Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10
kali lipat.[6]
tak kurang dari 100000 komputer membentuk sebuah
jaringan.[6]
Pertengahan tahun 1990
merupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Tim Berners Lee merancang sebuah
programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu
dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan.[6]
Programe inilah yang disebut Waring Wera Wanua atau World
Wide Web.[6]
Komputer yang
saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun
1992.[5]
Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing (menjelajah).[5]
Dan pada tahun 1994,
situs-situs di internet
telah tumbuh menjadi 3000 alamat halaman, dan untuk
pertama kalinya berbelanja melalui internet atau virtual-shopping atau e-retail
muncul di situs.[5]
Pada tahun yang sama Yahoo! didirikan, yang juga sekaligus tahun kelahiran Netscape Navigator 1.0.[5]
Klasifikasi
Contoh model
jaringan Klien-Server
Klasifikasi
jaringan komputer terbagi menjadi :
- Berdasarkan geografisnya, jaringan komputer terbagi menjadi Jaringan wilayah lokal atau Local Area Network (LAN), Jaringan wilayah metropolitan atau Metropolitan Area Network (MAN), dan Jaringan wilayah luas atau Wide Area Network (WAN).[7][8] Jaringan wilayah lokal]] merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau tempat yang berukuran sampai beberapa 1 - 10 kilometer.[7][3] LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan stasiun kerja (workstation) dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya pencetak (printer) dan saling bertukar informasi.[3] Sedangkan Jaringan wilayah metropolitan merupakan perluasan jaringan LAN sehingga mencakup satu kota yang cukup luas, terdiri atas puluhan gedung yang berjarak 10 - 50 kilometer.[8][7] Kabel transmisi yang digunakan adalah kabel serat optik (Fiber Optic).[8] Jaringan wilayah luas Merupakan jaringan antarkota, antar propinsi, antar negara, bahkan antar benua.[8] Jaraknya bisa mencakup seluruh dunia, misalnya jaringan yang menghubungkan semua bank di Indonesia, atau jaringan yang menghubungkan semua kantor Perwakilan Indonesia di seluruh dunia.[8] Media transmisi utama adalah komunikasi lewat satelit, tetapi banyak yang mengandalkan koneksi serat optik antar negara.[8]
- Berdasarkan fungsi, terbagi menjadi Jaringan Klien-server (Client-server) dan Jaringan Ujung ke ujung (Peer-to-peer).[8] Jaringan klien-server pada ddasaranya ada satu komputer yang disiapkan menjadi peladen (server) dari komputer lainnya yang sebagai klien (client).[8] Semua permintaan layanan sumberdaya dari komputer klien harus dilewatkan ke komputer peladen, komputer peladen ini yang akan mengatur pelayanannya.[8] Apabila komunikasi permintaan layanan sangat sibuk bahkan bisa disiapkan lebih dari satu komputer menjadi peladen, sehingga ada pembagian tugas, misalnya file-server, print-server, database server dan sebagainya.[8] Tentu saja konfigurasi komputer peladen biasanya lebih dari konfigurasi komputer klien baik dari segi kapasitas memori, kapasitas cakram keras {harddisk), maupun kecepatan prosessornya.[8] Sedangkan jaringan ujung ke ujung itu ditunjukkan dengan komputer-komputer saling mendukung, sehingga setiap komputer dapat meminta pemakaian bersama sumberdaya dari komputer lainnya, demikian pula harus siap melayani permintaan dari komputer lainnya.[8] Model jaringan ini biasanya hanya bisa diterapkan pada jumlah komputer yang tidak terlalu banyak, maksimum 25, karena komunikasi akan menjadi rumit dan macet bilamana komputer terlalu banyak.[8]
- Berdasarkan topologi jaringan, jaringan komputer dapat dibedakan atas[3]:
- Berdasarkan distribusi sumber informasi/data
- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer
klien dan peladen
yang mana komputer klien yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses
sumber informasi/data yang berasal dari
satu komputer peladen.[9]
- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan
terpusat sehingga terdapat beberapa komputer peladen yang
saling berhubungan dengan klien membentuk sistem jaringan tertentu.[9]
- Berdasarkan media transmisi data
1.
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer
dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan.[9]
Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar
komputer jaringan.[9]
Merupakan jaringan dengan medium berupa
gelombang elektromagnetik.[9]
Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer
karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal
informasi antar komputer jaringan.[9]
Sumber dari Wikipedia bahasa Indonesia,
Langganan:
Postingan (Atom)