Akuntansi adalah suatu proses
mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi
serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh
orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan serta tujuan lainnya.
Akuntansi berasal dari kata asing
accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah
menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh
kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut
sebagai bahasa bisnis.
B. Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah
sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa
melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di
dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi
mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen
untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
C. Laporan Dasar Akuntansi
Pada dasarnya proses akuntansi akan
membuat output laporan rugi laba, laporan perubahan modal, dan laporan neraca
pada suatu perusahaan atau organisasi lainnya. Pada suatu laporan akuntansi
harus mencantumkan nama perusahaan, nama laporan, dan tanggal penyusunan atau
jangka waktu laporan tersebut untuk memudahkan orang lain memahaminya. Laporan
dapat bersifat periodik dan ada juga yang bersifat suatu waktu tertentu saja.
Pihak
Yang Menggunakan dan Membutuhkan Informasi / Laporan Akuntansi – Belajar Ilmu
Akutansi / Accounting
1. Pihak Internal
Pihak internal adalah pihak yang
berada dalam struktur organisasi. Manajemen adalah pihak yang paling
membutuhkan laporan akuntansi yang tepat dan akurat untuk mengambil keputusan
yang baik dan benar. Contohnya seperti manajer yang melihat posisi keuangan
perusahaan untuk memutuskan apakah akan membeli gedung untuk kanntor cabang
baru atau tidak.
2. Pihak Eksteral / External
a. Investor
Investor membutuhkan informasi keuangan perusahaan untuk menentukan apakah akan
menanamkan modalnya atau tidak. Jika dalam prediksi investor akan memberikan
keuntungan yang baik, maka investor akan menyetorkan modal ke perusahaan, dan
begitu juga sebaliknya.
b. Pemegang saham / pemilik
perusahaan
Para pemilik perusahaan yang mempunyai bagian saham perusahaan membutuhkan
informasi keuangan perusahaan untuk dapat mengetahui sejauh mana kemajuan atau
kemunduran yang dialami perusahaan. Pemegang saham akan mendapatkan keuntungan
dari dividen yang akan semakin besar jika perusahaan untung besar.
c. Pemerintah
Besarnya pajak yang harus dibayarkan perusahaan atau organisasi kepada
pemerintah sebagaian besar berdasarkan atas informasi pada laporan keuangan
perusahaan.
d. Kreditur
Jika perusahaan sedang terdesak dan membutuhkan dana segar perusahaan mungkin
akan meminjam uang pada kreditor seperti meminjam uang di bank, berhutang
barang pada supplyer / pemasok. Kreditur akan memberikan dana jika perusahaan
memiliki kondisi keuangan yang baik dan tidak akan memiliki potensi yang besar
untuk merugi.
e. Pihak Lainnya
Sebenarnya masih banyak pihak lain dari luar perusahaan perusahaan yang mungkin
saja akan menggunakan laporan / informasi akuntansi suatu organisasi seperti
para karyawan, serikat pekerja, auditor akuntan publik, polisi, pelajar /
mahasiswa, wartawan, dan banyak lagi lainnya.
Macam
dan Jenis Perkiraan atau Akun dalam Akuntansi : Harta / Aset / Aktiva,
Kewajiban / Hutang / Pasiva dan Modal – Akutansi
A. Harta / Aset / Aktiva
Harta adalah benda baik yang
memiliki wujud maupun yang semu yang dimiliki oleh perusahaan. Klaim atas harta
yang tidak berwujud disebut ekuitas / equities yang dapat mendatangkan manfaat
di masa depan.
1. Harta Lancar / Aktiva Lancar /
Current Assets
Harta lancar adalah harta yang berbentuk uang tunai maupun aktiva lainnya yang
dapat ditukarkan dengan uang tunai dalam jangka satu tahun.
Contoh : piutang dagang, biaya atau beban dibayar di muka, surat berharga, kas,
emas batangan, persediaan barang dagang, pendapatan yang akan diterima, dan
lain sebagainya.
2. Harta Investasi / Aktiva Ivestasi
/ Investment Assets
Harta Investasi adalah harta yang diinvestasikan pada produk-produk investasi
untuk mendapatkan keuntungan.
Contoh : Reksadana, saham, obligasi, dan lain-lain.
3. Harta Tak Berwujud / Intangible
Assets
Aset tak berwujud adalah harta yang tidak memiliki bentuk tetapi sah dimiliki
perusahaan dan dapat menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.
Contoh : Merk dagang, hak paten, hak cipta, hak pengusahaan hutan / hph,
franchise, goodwill, dan lain sebagainya.
4. Harta Tetap / Aktiva Tetap /
Fixed Assets
Harta tetap adalah harta yang menunjang kegiatan operasional perusahaan yang
sifatnya permanen kepemilikannya.
Contoh : Gedung, mobil, mesin, peralatan dan perlengapan kantor, dan lain-lain.
5. Harta Lainnya / Other Assets
Harta lain adalah perkiraan atau akun yang tidak dapat dikategorikan pada harta
atau aset di atas baik dalam bentuk aset tetap, aset investasi, aset tak
berwujud dan aset lancar.
Contoh : Mesin rusak, uang jaminan, harta yang masih dalam proses kepengurusan
yang sah, dan lain-lain.
B. Kewajiban / Hutang / Pasiva /
Liabilities
1. Hutang Lancar / Kewajiban Lancar
/ Current Liabilities
Hutang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam tempo satu tahun.
Contoh : hutang dagang, beban yang harus dibayar, hutang dagang, hutang pajak,
pendapatan diterima di muka, dan lain sebagainya.
2. Hutang Jangka Panjang / Long-Term
Liabilities
Hutang jangka panjang adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu
lebih dari setahun.
Contoh : Hutang hipotek, hutang obligasi yang jatuh tempo lebih dari setahun,
hutang pinjaman jangka panjang, dan lain sebagainya.
3. Hutang lain-lain / Other Payable
Perkiraan atau akun ini digunakan untuk mencatat hutang lain yang tidak
termasuk pada hutang lancar dan hutang jangka panjang.
Contoh : uang jaminan, hutang pada pemegang saham, dan lain sebagainya.
C. Modal / Capital
Modal adalah hak milik atas kekayaan
dan harta perusahaan yang berbentuk hutang tak terbatas suatu perusahaan kepada
pemilik modal hingga jangka waktu yang tidak terbatas. Rumus modal adalah harta
atau aset dikurangi dengan kewajiban atau hutang.
Contoh Modal : modal disetor, prive, modal komanditer, laba ditahan, agio
saham, saham preferen & biasa, simpanan-simpanan, sisa hasil usaha atau
shu, dan lain sebagainya.
Tambahan :
- Rumus Aktiva —> Aktiva = Kewajiban + Modal
Proses
Akuntansi Dasar – Klarifikasi, Pencatatan, Merangkum, Interpretasi Dan
Pelaporan – Pengetahuan Dasar Akutansi
Akutansi memiliki proses yang
terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan laporan yang diinginkan
dan dilakukan oleh akuntan.
1. Proses Mengklarifikasi Transaksi
Tahap yang awal ini adalah di mana
dilakukan suatu pembagian transaksi suatu organisasi atau perusahaan ke dalam
jenis-jenis tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Contoh seperti membagi transaksi
yang masuk ke dalam penjualan, pembelian, pengeluaran kas, penerimaan kas dan
lain sebagainya ke dalam masing-masing bagian. Sedangkan untuk transaksi yang
jumlahnya kecil dan jarang terjadi bisa sama-sama dimasukkan ke dalam jenis
kategori yang sama yaitu transaksi rupa-rupa.
2. Proses Mencatat Dan Merangkum
Setelah melakukan pengklarifikasian
data selanjutnya adalah melakukan pencatatan. Masukkan transaksi yang ada ke
dalam jurnal yang tepat sesuai urutan transaksi terjadi atau kejadiannya.
sumber-sumber yang dapat dijadikan bukti adanya transaksi yaitu seperti
kertas-kertas bisnis semacam bon, bill, nota, struk, sertifikat, dan lain
sebagainya.
Jurnal yang umumnya ada pada jurnal
akuntasi yaitu seperti jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan
kas, jurnal pengeluaran kas dan jurnal umum.
Setelah transaksi dimasukkan ke
dalam jurnal-jurnal yang ada, maka selanjutnya adalah memasukkan jurnal ke
dalam buku besar secara berkala. Hasil pemindahan ke dalam buku besar tersebut
akan terlihat dari rangkuman neraca percobaan.
3. Proses Menginterpretasikan Dan
Melaporkan
Setelah kedua proses di atas
dijalankan, maka proses yang terakhir adalah melakukan pembuatan kesimpulan
dari kegiatan atau pekerjaan laporan keuangan sebelumnya. Segala hal yang
berhubungan dengan keuangan perusahaan diungkapkan pada laporan keuangan
tersebut.
Dari informasi laporan keuangan baik
dalam bentuk laporan rugi laba, laporan modal dan neraca seseorang dapat
mengetahui apa yang terjadi pada suatu perusahaan, apakah sudah sesuai dengan
tujuan perusahaan dan informasi tersebut dapat menjadi acuan atau pedoman bagi
manajemen untuk mengambil keputusan kebijakan pada organisasi perusahaan demi
mencapai kondisi yang diinginkan.
Memahami
Persamaan Akuntansi (Contoh Kasus Sederhana Sehari-Hari)
Dalam belajar akuntansi sangat
penting untuk mengetahui persamaan akuntansi, persamaan akuntansi ini sangat
berguna dalam penyusunan laporan keuangan. Untuk mempelajari persamaan
akuntansi ini cobalah anda lihat Belajar Akuntansi Debet dan Kredit pada Blog
http://kalmet.blogspot.com
Dengan menggunakan transaksi
sehari-hari dan sederhana sebagaimana yang diuraikan dalam Belajar Akuntansi
Debet dan Kredit, maka kita dapat mempelajari bagaimana caranya mencatat
transaksi pada sisi debet dan sisi kredit. Berdasarkan yang telah dipelajari
dalam catatan Belajar Akuntansi Debet dan Kredit maka dapat kita bentuk
persamaan akuntansinya dengan cara sebagai berikut :
1. Lihatlah posisi positif pada
masing-masing unsur akuntansi sebagaimana yang telah dibahas dalam Belajar
Akuntansi Debet dan Kredit, yaitu:
- Aset bertambah berada pada posisi
debet
- Kewajiban bertambah berada pada posisi kredit
- Ekuitas/Modal bertambah berada pada posisi kredit
- Pendapatan bertambah berada pada posisi kredit
- Biaya/Beban bertambah berada pada posisi debet
2. Dengan melihat tanda positifnya
maka dapat kita bentuk persamaan akuntansinya, yaitu unsur akuntansi sisi debet
sama dengan unsur akuntansi sisi kredit, dengan persamaan sebagai berikut:
ASET + BIAYA = KEWAJIBAN + MODAL +
PENDAPATAN
3. Dalam akuntansi; Aset, Kewajiban
dan Modal merupakan komponen Neraca, sedangkan Pendapatan dan Biaya merupakan
kelompok Laba (Rugi), atas hal tersebut, maka persamaan akuntansi dapat
disederhanakan menjadi
- Kelompok Neraca, dengan persamaan
akuntansi sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Dalam persamaan ini dapat disimpulkan
bahwa aset yang kita miliki didapat dari pinjaman dan atau dari modal
- Kelompok Laba (Rugi) dengan
persamaan akuntansi sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Dalam persamaan ini dapat
disimpulkan bahwa apabila Pendapatan lebih besar dari Biaya, maka selisihnya
diakui sebagai Laba, jika Pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan Biaya,
maka selisihnya akan diakui sebagai Rugi
4. Hubungan Neraca dengan Laba
(Rugi)
Laporan laba (rugi) merupakan
transaksi yang dilakukan untuk satu periode tertentu dan hasil dari laba (rugi)
akan mempengaruhi modal yang dimiliki.
Hal ini berarti jika kita mengalami
laba maka modal yang kita miliki akan bertambah sebesar laba yang diperoleh,
sedangkan jika mengalami kerugian maka secara otomatis modal yang kita miliki
akan berkurang sebesar kerugian. Dengan demikian persamaan akuntansi untuk
modal adalah sebagai berikut
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Kesimpulan:
Persamaan akuntansi Laba (Rugi)
adalah sebagai berikut:
LABA (RUGI) = PENDAPATAN – BIAYA
Persamaan akuntansi untuk Modal
adalah sebagai berikut:
MODAL = MODAL DISETOR + LABA (RUGI)
Persamaan akuntansi untuk Neraca
adalah sebagai berikut:
ASET = KEWAJIBAN + MODAL
Belajar
Akuntansi Debet dan Kredit (Memahami Konsep Dengan Ilustrasi)
Seringkali kita belajar akuntansi
dimulai dari Debet dan Kredit tanpa tahu transaksi apa yang akan di debet dan
di kredit, Untuk memahami konsep debet dan kredit sebaiknya dimulai dari
ilustrasi transaksi sehari-hari pada diri sendiri.
Untuk memahami konsep debet dan
kredit, yang harus kita lakukan adalah :
1. Pertama-tama kita harus
mengetahui bahwa transaksi dari akuntansi hanya melibatkan 5 (lima) unsur
transaksi, yaitu Aset (harta), Kewajiban (utang), Ekuitas/Modal (capital),
Pendapatan dan Biaya/Beban.
Dalam memahami pengertian atau
definisi atas kelima unsur transaksi tersebut, cobalah dengan menggunakan
pengertian sendiri jika definisi atau pendapat yang dikemukakan dari para ahli
dalam teori akuntansi cukup membingungkan. Untuk definisi kelima unsur tersebut,
saya coba mendefiniskan secara sederhana definisi dari kelima unsur akuntansi
sebagai berikut:
Aset adalah semua kekayaan yang kita
miliki, baik yang ada pada diri sendiri maupun tagihan pada pihak lain, aset
yang kita miliki dapat berasal dari usaha sendiri ataupun pinjaman dari pihak
lain tidak termasuk aset dari sewa
Kewajiban adalah suatu komitmen kita untuk membayar kepada pihak lain sebagai
akibat pinjaman yang kita terima
Modal adalah penyertaan atau pemberian dari diri sendiri atau pihak lain untuk
memulai usaha atau dalam rangka menambah usaha.
Pendapatan adalah penerimaan atas penyerahan jasa atau barang
Biaya/Beban adalah pengeluaran aset atau aset yang akan dikeluarkan sehubungan
dengan jasa yang kita terima atau pengeluaran atas kegiatan usaha yang kita
lakukan
2. Tanamkan dalam diri kita bahwa
dalam akuntansi, setiap transaksi debet harus diikuti oleh transaksi kredit
sebagai lawannya
3. Dengan transaksi yang sederhana
buatlah konsep debet dan kredit yang terkait dengan 5 (lima) unsur akuntansi,
dengan cara sebagai berikut:
a. Contoh 1: Misalnya terdapat
penerimaan uang gaji bulan Januari 2010 sebesar Rp 5.000.000,-
Atas transaksi tersebut, cobalah
kita pikirkan apa yang kita terima? dan kenapa kita terima?
Yang kita terima adalah uang (kas)
sebesar Rp 5.000.000,-
Kemudian tentukanlah uang termasuk
bagian dari apa diantara kelima unsur akuntansi diatas
Dengan menggunakan definisi dari
kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat simpulkan bahwa uang adalah bagian
dari Aset atau Harta.
Setelah itu kita harus mengetahui
kenapa kita menerima uang?
Jawabannya adalah: Kita menerima
uang, karena kita telah memberikan jasa sehingga kita memperoleh penghasilan,
Dengan menggunakan definisi dari kelima unsur akuntansi diatas, kita dapat
simpulkan bahwa penghasilan dalam transaksi tersebut masuk kedalam unsur
pendapatan.
Dalam contoh transaksi diatas, kita
bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa uang, disisi lain
“Pendapatan” juga bertambah karena ada jasa yang kita berikan.
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Pendapatan, dari kedua
unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Dalam catatan ini saya akan
menentukan untuk debet adalah ASET, dengan demikian yang dicatat sebagai kredit
adalah PENDAPATAN
Atas transaksi tersebut kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan pendapatan bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Pendapatan bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang apabila ingin mempelajari konsep debet dan kredit dalam akuntansi,
cobalah tanamkan dalam diri kita bahwa apabila Aset Bertambah maka akan dicatat
disebelah debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit. Untuk
pendapatan; apabila Pendapatan Bertambah akan dicatat disebelah kredit dan
apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
b. Contoh 2: Misalnya kita ingin
membeli kendaraan senilai Rp 100.000.000,-, secara kredit.
Dari transaksi tersebut dapat kita
bayangkan apa yang kita terima? dan dengan cara apa kita terima?
Yang kita terima adalah kendaraan,
dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa
kendaraan merupakan bagian dari Aset
Untuk memiliki kendaraan tersebut
kita membeli secara kredit, ini artinya bahwa kita mempunyai utang yang harus
dibayar. Utang dalam kelima unsur akuntansi diatas masuk dalam kelompok
Kewajiban
Dalam contoh transaksi ini, kita
bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa kendaraan, disisi lain
“Kewajiban” juga bertambah karena ada utang yang harus dibayar sebagai akibat
kredit kendaraan.
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Kewajiban, dari kedua
unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh
1 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah DEBET, dengan
demikian kita harus menyepakati bahwa KEWAJIBAN apabila bertambah harus di
catat disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan Kewajiban bertambah
o Apabila aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Kewajiban bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang kita sudah mengetahuai apabila Kewajiban Bertambah akan dicatat
disebelah kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
c. Contoh 3; misalnya, kita akan
membuka usaha dalam bidang rental komputer, modal yang kita punya hanya berupa
satu unit komputer seharga Rp 10.000.000,-
Dari transaksi tersebut dapat kita
bayangkan apa yang kita punya untuk membuka usaha rental komputer?
Disini dapat kita jelaskan bahwa
yang kita punya untuk menjalankan usaha rental komputer adalah sebuah komputer
dan berdasarkan kelima unsur akuntansi diatas dapat kita simpulkan bahwa
komputer merupakan bagian dari Aset
Seperti sudah dinyatakan diatas
bahwa komputer yang dipakai untuk usaha tersebut adalah milik seseorang yang
membuka usaha, dengan kata lain komputer tersebut berupa modal
Dalam contoh transaksi ini, kita
bisa nyatakan bahwa “Aset” mengalami penambahan berupa komputer, disisi lain
“Modal” juga bertambah karena ada tambahan modal dari pemilik berupa komputer.
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Modal, dari kedua unsur
tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah ditentukan pada contoh
1 dan contoh 2 diatas, bahwa ASET apabila bertambah akan dicatat di sebelah
DEBET, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa MODAL apabila bertambah
harus di catat disebelah KREDIT
Atas transaksi ini kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset bertambah dan Modal bertambah
o Apabila Aset bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
o Apabila Modal bertambah maka akan dicatat disebelah KREDIT
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang kita sudah mengetahuai apabila Modal Bertambah akan dicatat disebelah
kredit dan apabila berkurang akan dicatat disebelah Debet.
d. Contoh 4; misalnya, untuk
berangkat kerja kita membutuhkan ongkos untuk angkutan umum, katakanlah sebesar
Rp 5.000,- perhari
Dari transaksi ini kita dapat
simpulkan bahwa untuk berangkat kerja kita harus mengeluarkan uang untuk ongkos
angkutan umum sebesar Rp 5.000,- hal ini berarti apabila kita menggunakan jasa
angkutan umum maka ada tambahan beban/biaya yang harus dikeluarkan
Sehubungan ada beban/biaya yang
harus kita keluarkan untuk jasa angkutan umum, maka terdapat kas/uang yang
harus dikeluarkan sebesar Rp 5.000,-
Dari transaksi ini dapat kita
nyatakan bahwa Beban/Biaya akan bertambah sebesar Rp 5.000,- sebagai akibat
penggunaan jasa angkutan umum, disisi lain kas/uang akan berkurang sebesar Rp
5.000,- yang digunakan untuk pembayaran jasa angkutan umum
Beban/Biaya jasa angkutan umum masuk
kedalam kelompok Beban/Biaya, sedangkan kas/uang masuk kedalam kelompok Aset
Setelah kita mengetahui unsur
akuntansinya Sekarang cobalah kita tentukan Debet dan Kredit atas transaksi
diatas.
Dalam transaksi diatas kita sudah
mengetahui ada dua unsur yang terlibat yaitu Aset dan Beban/Biaya, dari kedua
unsur tersebut cobalah kita tentukan mana yang debet dan mana yang kredit?
Seperti sudah diketahui pada contoh
1, contoh 2 dan contoh 3 diatas, bahwa apabila ASET berkurang akan dicatat di
sebelah KREDIT, dengan demikian kita harus menyepakati bahwa BEBAN/BIAYA
apabila bertambah harus di catat disebelah DEBET
Atas transaksi ini kita dapat
simpulkan sebagai berikut:
o Aset berkurang dan Beban/Biaya bertambah
o Apabila Aset berkurang maka akan dicatat disebelah KREDIT
o Apabila Beban/Biaya bertambah maka akan dicatat disebelah DEBET
Dengan kesimpulan diatas; mulai
sekarang kita sudah mengetahuai apabila Beban/Biaya Bertambah akan dicatat
disebelah DEBET dan apabila berkurang akan dicatat disebelah KREDIT.
Dari ke empat contoh transaksi
akuntansi diatas dapat diambil kesimpulan secara umum sebagai berikut:
- ASET apabila bertambah akan
dicatat disebelah Debet dan apabila berkurang akan dicatat disebelah kredit
- PENDAPATAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet
- KEWAJIBAN apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila
berkurang akan dicatat disebelah Debet
- MODAL apabila bertambah akan dicatat disebelah Kredit dan apabila berkurang
akan dicatat disebelah Debet
- BEBAN/BIAYA apabila bertambah akan dicatat disebelah Debet dasn apabila
berkurang akan dicatat disebelah kredit